Board Game Korowai, Mengangkat Suku Terasing di Pedalaman Papua
BLOG PROTOTYPE Board Game Korowai, Mengangkat Suku Terasing di Pedalaman Papua

Board Game Korowai, Mengangkat Suku Terasing di Pedalaman Papua

Pernahkah kamu mendengar nama Suku Korowai? Suku yang cukup asing terdengar di telinga kita ini, berada di pedalaman Papua. Suku Korowai hidup di rumah yang dibangun di atas pohon, dimana beberapa rumah tersebut bisa mencapai ketinggian 50 meter dari permukaan tanah. Suku Korowai adalah salah satu suku di daratan Papua yang tidak mengenakan koteka.

Nah, baru-baru ini, tim designer dari board game Waroong Wars kembali membuat game, dengan tema Suku Korowai. Mau tau seperti apa game yang menceritakan tentang Suku Korowai ini? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.

KorowaiSumber: Dok. Tim Hompimpa Games

 

TENTANG KOROWAI

Korowai adalah sebuah board game yang mengangkat tema suku pedalaman di Papua, yaitu Suku Korowai. Keunikan suku ini sendiri adalah tempat tinggal mereka yang berada di atas pohon. Semakin tinggi pohon, maka semakin tinggi status sosial mereka dan dapat terlindung dari marabahaya hewan buas hingga ilmu hitam. Nah, setiap pemain nantinya akan berperan menjadi Suku Korowai yang harus mengumpulkan makanan hingga kayu untuk dibawa kembali ke desa mereka. Keunggulan dari game ini sendiri adalah tema permainan yang melekat pada kehidupan Suku Korowai.

Game ini didesain oleh Tim Tabletoys, diilustrasikan oleh Tim DKV ITS, dan akan dipublish oleh Hompimpa Games.

 

KOMPONEN DAN CARA BERMAIN KOROWAI

Komponen board game Korowai terdiri dari:

  • Kartu Suku
  • Token Resource (kayu, daging, dan sagu).

 

Pemain berperan sebagai Suku Korowai yang bertujuan untuk bertahan hidup di belantara Papua yang penuh hewan buas, hingga desa terakhir. Tiap pemain akan memiliki satu deck kartu aksi untuk melakukan aksi, yaitu mengumpulkan makanan dan kayu, bersaing dengan pemain lain. Di tengah area permainan terdapat 1 deck kumpulan Kartu Lokasi, Kartu Kejadian, dan beberapa lokasi desa dalam posisi tertutup..

Kartu tersebut dibuka dan para pemain bersama-sama menentukan aksi mereka. Sebagai contoh, Jika kartu tersebut merupakan lokasi berburu hewan, maka semua pemain harus memutuskan untuk berburu atau berhenti hingga tersisa 1 pemain yang memenuhi kriteria dalam lokasi tersebut. Terkadang lokasi tertentu memaksa pemain untuk mengonsumsi makanan. Kartu terus dibuka hingga pemain berhenti di desa untuk meninggikan rumah, dan lain-lain.

Perburuan kemudian dilanjutkan kembali hingga desa terakhir. Lalu dilakukan proses perhitungan poin setiap pemain.

Korowai

Sumber: Dok. Tim Hompimpa Games

 

IDE AWAL KOROWAI

Pada awalnya, ide Korowai ini dibuat berdasarkan masukan dari Hompimpa Games tentang tema Papua, lalu Tim Tabletoys segera melakukan riset tentang Papua. Dan akhirnya terpilihlah Suku Korowai ini. Menurut Tim Tabletoys, suku ini sendiri paling unik dan cukup tematik jika diterapkan ke board game.

Kesulitan juga sempat dirasakan oleh Tim Tabletoys, yaitu pada saat harus mengadaptasi kehidupan Suku Korowai ke dalam mekanik game. Selain itu, pengerjaan ilustrasi kartu juga mengalami tantangan, karena tim yang terlibat sangat minim pengalaman dalam board game, sehingga harus melakukan proses revisi puluhan kali.

 

RENCANA PRODUKSI

Board game Korowai ini sekarang hanya tinggal menunggu tahap produksi dari Hompimpa Games. Bagi yang sudah tidak tahan ingin segera memainkan game ini, sabar dulu sedikit lagi, ya. Hihihi..

Korowai

Sumber: Dok. Tim Hompimpa Games

 

Sebagai tambahan informasi bagi kita semua, Suku korowai saat ini jumlahnya semakin sedikit. Banyak yang meninggal karena penyakit hingga kekurangan pangan. Game ini adalah salah satu bagian aksi nyata untuk meningkatkan kepedulian masyarakat di luar Papua, dan Tim Tabletoys berharap agar kita semua memiliki aksi nyata, bukan hanya sekadar kritik pemerintah.

 

Nah, bagaimana pendapat kalian tentang board game Korowai ini? Penasaran ingin mencoba? Tunggu informasi selanjutnya, ya! :D

 

korowai boardgame playday indonesia hompimpagames tabletoys

Andi Taru

Kamis, 22 Februari 2018

Bagikan berita ini:

Komentar Blog

Belum ada Komentar di Blog ini, jadilah yang pertama memberikan Komentar.